|
Oleh: Rizal |
Dalam
pencegahan virus corona (covid-19) pemerintah kota Dumai
juga ikut serta dan menegaskan terhadap
masyarakat kota Dumai dalam melakukan pencegahan dan pemantauan virus
corona. Menurut saya dan juga yang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia
termasuk masyarakat kota dumai sangat banyak menimbulkan dampak terhadap
anak-anak sekolah dan juga sejumlah mahasiswa yang ada di kota dumai salah satu
nya dengan meliburkan sekolah dan mengganti proses kegiatan ajar mengajar jarak jauh atau juga dengan belajar dirumah. Misalnya
anak-anak SD dan sekolah menengah ke atas lain nya, dan juga termasuk anak-anak
pondak pesantren yang mana tidak di perbolehkan keluar dari lingkungan
pesantren.
Tentu
saja ini menjadi tantangan baru dan sangat langka selama ini, apalagi menurut
badan nasional penanggulangan bencana (BNPB) menyatakan status masa
tanggap keadaan darurat akibat akibat virus corona (covid-19) diperpanjang sampai 29
mei 2020, yang lebih jelas nya peserta didik sekarang belajar dengan tradisi
baru yaitu dengan belajar di rumah.
Dan
akibat nya salah satu pengajar teman saya menceritakan ”bahwa untuk menerima
tugas dari murid-murid nya sampai-sampai hand phone nge-hang gara-gara terlalau
banyak tugas masuk, dan storage HP terlalau banyak ditambah lagi harus
memeriksa tugas yang lebih menantang dibandingkan pembelajaran offline. di sisi
lain juga banyak siswa yang mengeluh bahwa tugas yang di berikan gurunya
terlalu banyak, dan tidak terlepas juga kami sebagai mahasiswa di kota dumai, sangat-sangat
merasakan bahwa tugas kami yang di berikan oleh dosen pengampu sangat menumpuk
dan banyak di bandingkan pembelajaran secara offline.
Mudah-mudahan
dengan terjadi nya musibah wabah virus corona ini bisa menjadi bahan sebuah
i’tibar bagi kita sebagai pelajar, khusus nya para pelajar yang berada di kota
dumai dengan mengambil hikmah nya dan
menjadikan sebagai pelajaran yang sangat-sangat berharga dalam menjaga pola
kesehatan.
ADS HERE !!!